Yusderahman Hadir di Tengah Puing: Wabup Bangka Barat Pastikan Negara Tak Tinggalkan Warganya - SUARA KEADILAN

Jumat, 21 November 2025

Yusderahman Hadir di Tengah Puing: Wabup Bangka Barat Pastikan Negara Tak Tinggalkan Warganya

Tempilang, Bangka Barat, Suarakeadilan
Di tengah puing rumah yang hitam dan bau kayu terbakar yang belum hilang, Wakil Bupati Bangka Barat H. Yusderahman hadir membawa pesan paling penting dalam situasi bencana: pemerintah ada untuk warganya. Jumat pagi (21/11/2025), ia menyerahkan bantuan darurat kepada Nenek Siti (78), korban kebakaran di Desa Sangku, Kecamatan Tempilang, yang sehari sebelumnya kehilangan seluruh harta bendanya dalam hitungan menit.

Kehadiran Yusderahman bukan sekadar seremoni. Di hadapan korban, ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus mendampingi keluarga hingga proses pemulihan berjalan.

“Tetap bersabar menerima musibah ini. Gunakan bantuan sebaik-baiknya sambil menunggu langkah pemerintah daerah selanjutnya,” ujar Yusderahman dengan nada yang hangat dan merendah, seolah menambal ruang kosong di hati perempuan lansia itu.

Didampingi Camat Tempilang Rusian, S.K.M., M.H., Kapolsek Tempilang Ipda M. Deni Irawan, S.H., Tagana, dan aparatur Desa Sangku, kedatangan Wabup menjadi penegas bahwa duka warga adalah duka pemerintah.

Kebakaran terjadi Kamis, 20 November 2025, sekitar pukul 17.30–18.30 WIB. Korsleting listrik pada rumah semi permanen milik Nenek Siti memicu api yang merambat cepat. Dalam waktu kurang dari satu jam, bangunan itu rata dengan tanah.

Tujuh jiwa penghuni rumah, empat perempuan dan tiga laki-laki, berhasil menyelamatkan diri. Namun tak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan. Uang, pakaian, dokumen, hingga kendaraan hilang seketika. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kini, yang tersisa di lokasi hanya papan gosong, tanah menghitam, dan abu yang bertebaran di sela angin sore.

Dalam upaya pemulihan awal, Wakil Bupati menyerahkan:

Permakanan:
• 21 paket makanan siap saji
• 21 paket lauk siap saji
• 2 paket makanan anak

Perlengkapan keluarga:
• 1 paket Family Kit

Peralatan evakuasi:
• 1 tenda gulung
• 7 kasur

Peralatan sandang:
• 7 selimut
• 2 paket sandang dewasa

Tumpukan bantuan itu: karung pakaian, selimut, kasur, hingga paket perlengkapan keluarga tertata di teras rumah seadanya. Di antara barang-barang itu, tersimpan dukungan moral dan perhatian pemerintah.

Di hadapan para petugas dan masyarakat yang membantu, Nenek Siti berdiri dengan tongkat kayu yang tampak tua seperti dirinya. Ia mengangguk kecil sambil menahan air mata ketika pesan keteguhan disampaikan Wakil Bupati.

“Terima kasih… kepada pemerintah, TNI/Polri, desa, dan masyarakat yang banyak membantu kami,” ucapnya lirih.

Air matanya jatuh bukan hanya karena kehilangan rumah. Tapi karena merasa tidak sendiri ketika bencana datang.

Api yang melalap rumah itu juga menghanguskan:

dapur tempat ia memasak untuk cucu,

kamar kecil tempat ia menyimpan baju Lebaran,

sudut rumah tempat ia mengaji setiap sore,

dan dinding tempat foto mendiang suaminya tergantung.

Namun dari abu yang tersisa, sesuatu yang lebih kuat justru tumbuh: solidaritas.

Warga datang membersihkan puing. Aparat mengamankan lokasi. Pemerintah hadir membawa bantuan. Semua bergerak dalam satu tarikan nafas kemanusiaan, menguatkan keluarga yang sedang kehilangan arah.

Di antara serpihan kayu hangus, seorang tetangga memeluk Nenek Siti dan berkata pelan:

“Tidak apa-apa, Nek… kami di sini.”

Dan kadang, kalimat itu lebih bernilai daripada kasur atau makanan siap saji.

Bantuan yang diberikan mungkin tak bisa mengganti rumah yang hilang. Namun kehadiran Wakil Bupati mengirimkan pesan penting: negara tidak berdiri jauh di menara administratifnya, tetapi turun memegang tangan warga saat dunia mereka runtuh tanpa peringatan.

Pada akhirnya, kebakaran ini bukan hanya tentang apa yang hilang tetapi tentang bagaimana manusia saling menopang agar tetap berdiri.

Dan di Desa Sangku, di antara abu dan sisa kayu hitam, harapan itu kembali menyala.
Pelan. Kecil. Tetapi tetap hidup seperti nyala yang dijaga banyak tangan.
Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done