Pelabuhan Mentok, Kebanggaan masyrakat yang Berubah Jadi Kolam Lumpur dan Sampah dan diduga dijadikan Tempat para pengusaha gelap Masyarakat Desak Pelindo Bertindak - SUARA KEADILAN

Minggu, 30 November 2025

Pelabuhan Mentok, Kebanggaan masyrakat yang Berubah Jadi Kolam Lumpur dan Sampah dan diduga dijadikan Tempat para pengusaha gelap Masyarakat Desak Pelindo Bertindak




MENTOK, BANGKA BARAT — Pelabuhan Mentok, yang selama ini dikenal sebagai saksi bisu sejarah dan menjadi kebanggaan utama masyarakat Bangka Barat, kini tengah menghadapi kondisi yang memprihatinkan. Alih-alih menjadi wajah maritim daerah, pelabuhan bersejarah ini dilaporkan telah berubah fungsi menjadi kolam yang dipenuhi lumpur, sedimentasi parah, dan tumpukan sampah yang berserakan.

Masyarakat setempat menyuarakan kekecewaan mendalam atas perubahan drastis yang terjadi pada pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo.

Dari Gerbang Utama Menjadi Dermaga Nelayan Luar

Pelabuhan Mentok dulunya merupakan salah satu urat nadi transportasi dan logistik. Namun, kini kondisinya hanya mampu melayani kapal-kapal nelayan dari luar daerah dan bahkan dijadikan lokasi bongkar muat ikan ekspor, sebuah aktivitas yang justru menyisakan tanda tanya besar di tengah kerusakan infrastruktur.

"Pelabuhan ini warisan sejarah kami, sekarang hanya lumpur dan sampah yang kami lihat. Anehnya, aktivitas bisnis besar seperti bongkar ikan ekspor tetap berjalan, bahkan oleh pihak luar. Di mana peran PT Pelindo untuk merawat dan membangunnya kembali?" ujar salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya.

Sorotan Tajam pada Kinerja PT Pelindo

Warga Bangka Barat mempertanyakan komitmen PT Pelindo sebagai pengelola. Meskipun terdapat dugaan bahwa pelabuhan ini masih dimanfaatkan oleh sejumlah pengusaha dan pebisnis—yang disebut-sebut hanya mencari keuntungan pribadi—tidak ada upaya nyata yang terlihat dari pihak Pelindo untuk melakukan pengerukan atau revitalisasi.

Laporan terbaru dari pemerintah daerah setempat juga mengonfirmasi adanya persoalan sedimentasi atau pendangkalan parah di kolam pelabuhan, yang menjadi penghalang utama bagi kapal-kapal besar untuk bersandar, sehingga hanya kapal-kapal kecil yang dapat beroperasi.

Tuntutan Mendesak: Kembalikan Kejayaan Mentok

Masyarakat Bangka Barat secara kolektif meminta PT Pelindo segera mengambil langkah konkret untuk merevitalisasi dan membangun kembali Pelabuhan Mentok seperti sedia kala. Mereka berharap pelabuhan ini dapat kembali berfungsi optimal, tidak hanya untuk kegiatan bisnis, tetapi juga sebagai simbol maritim dan penggerak ekonomi daerah yang sesungguhnya.

Pemerintah Kabupaten Bangka Barat sendiri diketahui telah berupaya menjalin kerja sama dengan PT Pelindo terkait optimalisasi pengelolaan pelabuhan, dengan rencana untuk menjadikannya sebagai Dermaga Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Namun, rencana ini terbentur masalah pendangkalan yang membutuhkan biaya besar untuk pengerukan.

Masyarakat kini menantikan realisasi tindakan nyata, menuntut agar keuntungan yang didapat dari aktivitas bongkar muat di lokasi tersebut dialokasikan kembali untuk pembangunan, membersihkan lumpur dan sampah, serta mengembalikan fungsi Pelabuhan Mentok sebagai aset berharga Bangka Barat.

Tim media akan berupaya menghubungi perwakilan PT Pelindo dan Pemkab Bangka Barat untuk mendapat keterangan resmi mengenai rencana pengerukan dan revitalisasi pelabuhan bersejarah ini.
Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done