Mentok, Bangka Barat — Di balik senja yang meredup di Mentok, kabar mengejutkan berhembus pelan namun pasti. Dari warung kopi ke warung kopi, dari pesan singkat hingga bisikan antar sopir pengangkut pasir, nama TCY yang disebut-sebut sebagai salah satu “bos besar penggorengan timah” di Bangka Barat, mendadak ramai dibicarakan. Sumber lapangan menyebut, pria yang dikenal memiliki pengaruh kuat di lingkaran bisnis timah itu ditangkap atau diamankan oleh pihak Reskrim Polres Bangka Barat, sore kemarin, di kediamannya di Desa Pait, Mentok.
“Kemarin sore TCY ditangkap dan langsung dibawa ke Reskrim Polres Bangka Barat,” ungkap seorang narasumber yang namanya minta dirahasiakan. Nada bicaranya terdengar yakin, seolah menyaksikan sendiri kejadian itu. Namun, seperti pepatah lama, “sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga,” kabar ini terasa mengandung sesuatu yang lebih besar daripada sekadar penangkapan biasa.
Bagi sebagian warga Mentok, nama TCY bukan nama asing. Ia dikenal sebagai sosok yang “bermain halus” di dunia perputaran timah, di mana bongkahan logam perak itu berpindah tangan begitu cepat dari tambang rakyat menuju dapur-dapur peleburan yang tersebar di pelosok Bangka Barat. Dalam percakapan warga, TCY disebut sebagai pemain besar bukan sekadar penampung kecil. Maka ketika kabar penangkapannya muncul, masyarakat seolah menemukan celah dari sistem yang selama ini tertutup rapat.
Namun, dalam dunia jurnalistik, kabar lapangan tak bisa langsung dijadikan kebenaran mutlak. Tim Trasberita.com, redaksi Penababel.com, Gaspar News dan Hukum Tembak, bergerak cepat mencari kejelasan. Pesan konfirmasi dikirimkan langsung kepada Kanit Tipiter Polres Bangka Barat, Ipda Ragil, melalui aplikasi WhatsApp, untuk memastikan kebenaran kabar penangkapan tersebut. Hingga berita ini disusun, belum ada tanggapan dari pihak Kanit Tipiter. Pesan terkirim, centang dua, namun tetap tanpa balasan.
Sementara itu, Kasie Humas Polres Bangka Barat, Iptu Yos Sudarso, ketika dimintai keterangan, mengaku belum mengetahui adanya penangkapan terhadap sosok yang disebut-sebut TCY. “Saya belum menerima laporan soal itu,” ujarnya singkat melalui sambungan pesan elektronik.
Situasi ini memunculkan tanda tanya besar: apakah kabar ini memang benar terjadi namun belum diumumkan, atau sekadar gema isu dari permainan bisnis yang sedang terguncang?
Dunia timah di Bangka Barat bukanlah ruang yang bersih dari intrik. Antara tambang rakyat, para pengepul, hingga pengusaha peleburan, ada jaringan kepentingan yang sulit ditembus. Setiap bongkahan timah yang keluar dari tanah, setiap kilogram yang berpindah tangan, adalah bagian dari sistem ekonomi bawah tanah yang begitu rumit. Maka ketika salah satu tokoh besar disebut diamankan, bukan hanya pelaku lapangan yang resah, tetapi juga jaringan yang bergantung padanya.
Meski begitu, asas berimbang tetap dijunjung tinggi. Redaksi Trasberita.com menegaskan bahwa setiap informasi dari sumber lapangan masih menunggu konfirmasi resmi dari pihak kepolisian. Kebenaran sejati tidak lahir dari isu, melainkan dari data dan pernyataan yang terverifikasi.
Dalam suasana Mentok yang mulai sunyi malam itu, warung-warung masih membicarakan kabar yang sama: “Benarkah TCY ditangkap?” Pertanyaan itu berulang seperti gema di antara lampu jalan yang temaram. Belum ada jawaban pasti. Namun satu hal jelas, ada aroma perubahan yang mulai tercium di balik dunia bisnis timah yang selama ini berjalan senyap.
Catatan redaksi: setiap informasi dari narasumber akan terus diverifikasi dan dikonfirmasi kepada pihak berwenang. Prinsip kehati-hatian dan keseimbangan dalam pemberitaan tetap menjadi dasar dalam menyingkap kebenaran di balik kabar yang mengguncang ini.