Pangkalpinang, Suara-Keadilan net — Organisasi Masyarakat Front Jaga Babel di bawah naungan Akhmad Samsi (Abie Acik) secara tegas mengecam konten-konten yang diunggah akun TikTok @bataratoboali yang dinilai sarat provokasi, ujaran tidak pantas, serta narasi kebencian terhadap organisasi kemasyarakatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Front Jaga Babel menilai Batara telah melampaui batas etika ruang publik dengan menghadirkan konten-konten yang tidak mendidik, cenderung merendahkan pemerintah, pejabat, serta ormas-ormas yang selama ini justru berperan aktif menjaga stabilitas sosial di daerah.
“Kami sangat mengecam pernyataan-pernyataan Batara yang memuat kebencian terhadap ormas di Bangka Belitung. Ini bukan kritik yang membangun, tetapi serangan verbal yang memecah belah,” tegas Front Jaga Babel dalam pernyataannya, Rabu (30/12/2025).
Front Jaga Babel juga menyoroti pola konten yang dinilai selalu mengarah pada pencarian sensasi, kegaduhan, dan viralitas semata.
“Kami menilai Batara ketagihan ketenaran instan dengan cara menciptakan kegaduhan di ruang digital. Ini berbahaya karena dapat memprovokasi masyarakat dan merusak ketertiban sosial,” lanjut pernyataan tersebut.
Pihak Front Jaga Babel mengingatkan bahwa ruang digital bukanlah tempat untuk melampiaskan amarah, kebencian, dan kata-kata kotor yang tidak pantas dikonsumsi publik, apalagi oleh anak-anak dan remaja.
Front Jaga Babel dengan ini menuntut agar Batara menghentikan seluruh konten provokatifnya, menghentikan narasi kebencian terhadap ormas di Babel, serta berhenti menciptakan kegaduhan yang berpotensi memicu konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Jika ingin dikenal, berikan karya dan kontribusi nyata untuk Bangka Belitung, bukan kegaduhan. Negeri Serumpun Sebalai tidak butuh sensasi, tetapi keteladanan,” tutup pernyataan tersebut.
Front Jaga Babel mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap bijak bermedia sosial dan tidak terprovokasi oleh konten-konten yang mengandung ujaran kebencian dan provokasi.